Pelajaran13Aqidah.pdf

(51 KB) Pobierz
Belajar Aqidah Shahihah dari Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah
41
PELAJARAN KETIGABELAS
---------------------------------------------------------------
MATAN:
:
ﻰﹶﻟﺎﻌﺗ ُ ﺍ  ﻤﺣﺭ ﻒﱢﺆﳌﺍ ﻝﺎﻗ
ﷲﻪ
.
ﻢ ﺘﹶﻔﹶﻜﹶﻟ ﹶﺓﺭﻮ ﻟﺍ ﻩﺬﻫ ﻻﹺﺇ ﻪﻘﹾﻠﺧ ﻰﹶﻠﻋ ﹰﺔ  ُ ﺍ ﹶﻝﺰﻧﹶﺃ ﺎﻣ ﻮﹶﻟ
:
ﻰﹶﻟﺎﻌﺗ ُ ﺍ  ﻤﺣﺭ  ﻌﻓﺎ ﻟﺍ ﹶﻝﺎﹶﻗ
 ﺠﺣ ﷲ
ﷲﻪ ﻲ ﺸ
Berkata Penulis rahimahullah Ta'ala:
"Berkata al-Imam asy-Syafi'i rahimahullah: "Seandainya Allah tidak menurunkan hujjah
(al-Qur'an) kepada makhluknya melainkan hanya surat ini saja, maka niscaya mencukupi
mereka."
---------------------------------------------------------------
PENJELASAN:
Al-Imam asy-Syafi'i beliau adalah salah satu ulama besar dan tershohor. Nama beliau
adalah Muhamad bin Idris bin al-'Abbas bin 'Utsman bin Syaafi' al-Haasyimi al-Qurasyi.
Kunyah beliau Abu Abdillah. Beliau dilahirkan pada tahun 150 H dan meninggal pada
tahun 204 H.
Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab an-Najdi rahimahullah setelah berhujjah
dengan surat al-'Asher, beliau berhujjah juga dengan Atsar al-Imam asy-Syafi'i
rahimahullah.
"Seandainya Allah tidak menurunkan hujjah (al-Qur'an) kepada makhluknya melainkan
hanya surat ini saja, maka niscaya mencukupi mereka."
Atsar al-Imam asy-Syafi'i rahimahullah dengan lafazh seperti ini, tidaklah sah datangnya
dari beliau, akan tetapi lafazh yang benar yang datang dari al-Imam asy-Syafi'i
rahimahullah adalah:
"
ﻢ ﺘﻌﺳﻮﹶﻟ ﹶﺓﺭﻮ ﻟﺍ ﻩﺬﻫ  ﺎﻟﺍ
-
ﺮﺪﺗ ﺔﻳﺍﻭﹺﺭ ﻲﻓﻭ
ﺮﱠ ﹶﻓ ﻮﹶﻟ
"
ﺱﻨ ﺑ
"Kalau seandainya manusia menghayati (kandungan) surat ini maka akan mencukupi
mereka."
artikel : www.pelajaranforumkis.wordpress.com
Belajar Aqidah Shahihah dari Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah
42
Demikianlah sebagaimana dinukil oleh al-Baihaqy, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Ibnul
Qayyim dan Ibnu Katsir rahimahumullah. Barangkali penulis rahimahullah menyebutkan
atsar ini secara makna.
Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah: "Yang demikian itu menjelaskan bahwa tingkatan
(manusia) ada empat. Jika hal tersebut terlengkapi, maka seseorang akan memperoleh
puncak kesempurnaan. (empat tingkatan tersebut) Pertama; Mengetahui al-haq
(kebenran), kedua; mengamalkannya, ketiga; mengajarkannya kepada siapa saja yang
tidak berperilaku baik, keempat; bersabar dalam mempelajarinya, mengamalkannya dan
mengajarkannya. Allah Ta'ala telah mnyebutkan empat tingkatan ini dalam surat ini (al-
'Asher)." [Miftah Darus Sa'aadah 1/56].
Ibnul Qayyim rahimahullah juga berkata: "Para Salaf sepakat bahwa seorang yang
berilmu tidaklah berhak menyandang gelar ulama Rabbani sampai dirinya mengetahui
al-haq, kemudian ia mengamalkan dan mengajarkannya. Barangsiapa mengetahui
(kebenaran), kemudian ia mengamalkan dan mengajarkannya, maka dialah yang akan
diseru dengan keagungan dihadapan para malaikat-malaikat penjaga langit." [Zaadul
Ma'aad: 3/9]
Wallahul muwaffiq ilash Shawab.
ﻢﻠﺳﻭ ﻪﺒﺤﺻﻭ ﻪﻟﺁ ﻰﻠﻋﻭ ﺪﻤﳏ ﺎﻨﻴﺒﻧ ﻰﻠﻋ ﷲﺍ ﻰﻠﺻﻭ
ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawi, 22 Dzul Qa'dah 1435/ 17
September 2014_di Daarul Hadits_al-Fiyusy_Harasahallah
WA. FORUM KIS
artikel : www.pelajaranforumkis.wordpress.com
Zgłoś jeśli naruszono regulamin